Syukuri Apa yang Ada..Hidup adalah Anugrah

Minggu, 28 Maret 2010

Deteksi Dini Dehidrasi Lewat Warna Urin

Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) menggalakkan gerakan Periksa Urin Sendiri (PURI) melalui grafik warna urin sebagai upaya mencegah dehidrasi sedini mungkin.

Ketua PDGMI, dr. Rachmi Untoro, MPH mengatakan, sosialisasi PURI dengan grafik warna urin tersebut akan segera digencarkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman dehidrasi dan pentingnya air bagi kesehatan.

"Sosialisasi akan segera dilakukan, seperti dengan stiker dan poster yang terdapat grafik warna urin. Dengan demikian masyarakat bisa mengetahui apakah ia mengalami dehidrasi atau tidak," ujar Rachmi di Jakarta, Minggu (21/3).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memeriksa urin, antara lain urin yang diperiksa bukanlah urin yang dikeluarkan pada pagi hari melainkan urin yang keluar saat berkemih.

"Jika warnanya ada pada nomor 1-3 itu berarti kebutuhan air ditubuh masih tercukupi, tetapi jika warnanya berada di nomor 4 tandanya anda mengalami dehidrasi ringan dan harus waspada," jelasnya.

Dalam grafik, terdapat delapan tingkatan warna air seni, mulai dari warna yang hampir jernih hingga kuning pekat. Warna air seni 1-3 berarti terhidrasi dengan baik, warna 4-5 berarti kurang terhidrasi dengan baik, dan 7-8 berarti mengalami kekurangan cairan.

Namun, perlu diketahui, warna air seni yang keluar juga dipengaruhi oleh asupan makanan. Jika mengkonsumsi vitamin B komplek atau multivitavin air seni pasti akan berwarna lebih pekat.

PURI merupakan cara mengetahui kadar hidrasi yang dikembangkan oleh Prof Armstrong, ahli kedoteran olahraga Amerika Serikat yang terlah direkomendasikan penggunaannya oleh PDGMI dan dibuat dalam bentuk poster serta stiker.

Ketua Umum PERGIZI PANGAN, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS. menambahkan, masyarakat harus mewaspadai gejala dehidrasi, seperti mulut/bibir kering, mengantuk, lelah, sakit kepala. Orang yang dehidrasi juga bisa berdampak lebih parah hingga mengalami obesitas, batu ginjal dan kanker usus. Untuk menghindari dehidrasi tersebut, seseorang harus minum yang cukup dengan cara yang baik.

"Minum itu sehari sekitar 2 liter sehari, tergantung pada jenis kegiatan. Untuk laki-laki biasanya 13 gelas dan untuk perempuan 9 gelas. Minumnya juga harus teratur dan jangan langsung banyak," ujar Hardinsyah.

Hardinsyah mengatakan dari penelitian yang dilakukan Harris R. Lieberman, PhD. Am Coll. of Nutr, pada 2007, dehidrasi bisa mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang dilihat dari daya ingat dan daya tangkapnya. Kekurangan air sebanyak 1 persen dapat menyebabkan gangguan kognitif. Bahkan kekurangan air 2 persen dapat menurunkan konsentrasi dan daya ingat sesaat.

sumber : http://suaramerdeka.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar