Syukuri Apa yang Ada..Hidup adalah Anugrah

Kamis, 01 April 2010

Pengenalan Produk-produk Organik

Anda mungkin sering mendengar keunggulan produk pertanian organik. Apa saja sih perbedaannya dengan produk pertanian biasa?

Pertanian Konvensional
- Mempercepat pertumbuhan tanaman memakai pupuk yang terbuat dari zat yang diproduksi melalui proses kimia.
- Menggunakan insektisida sintetis untuk mengusir hama dan penyakit.
- Memakai herbisida untuk mengatasi rumput liar.
- Boleh memberi ternak zat antibiotika, hormon pertumbuhan, dan obat-obatan pencegah penyakit dan pemacu pertumbuhan.
- Seperti pertanian organik, juga memberi ternak diet seimbang dan kandang yang bersih untuk meminimalkan penyakit.

Pertanian Organik
- Menggunakan pupuk alami seperti kompos untuk memberi makan tanah dan tanaman
- Menggunakan serangga dan burung yang menguntungkan atau memasang perangkap untuk mengurangi hama dan penyakit. Jika hama sulit dikontrol, baru digunakan pestisida dari bahan alami
- Mencabuti rumput liar dengan tangan
- Memberi ternak makanan yang ditumbuhkan secara organik, juga suplemen vitamin dan mineral. Membolehkan ternak jalan-jalan ke luar. Memberi pencegahan seperti diet seimbang, kandang bersih. Ternak organik juga divaksinasi untuk mencegah penyakit menular.

Tip memanfaatkan hasil pertanian konvensional dan organik:
1. Beli buah dan sayur saat musimnya tiba, sehingga Anda dapat memperoleh gizinya secara maksimal. Belilah produk yang baru datang untuk menjamin kesegarannya. Tanyakan kapan produk itu tiba di toko.

2. Baca labelnya secara teliti. Hanya karena sebuah produk mengklaim dirinya organik, bukan berarti kandungannya sehat. Beberapa produk organik masih mengandung kadar gula, garam, lemak, atau kalori yang tinggi.

3. Cuci semua sayur dan buah segar di bawah air mengalir untuk mengurangi kotoran dan bakteri. Jika mungkin, gosok dengan sikat lembut. Sebelum makan apel atau ketimun misalnya, gosok dengan sikat.

4. Kupas kulit buah dan sayur jika Anda khawatir masih ada kandungan pestisida. Pangkas daun bagian luar sayuran lalu cuci bersih.

5. Residu pestisida juga terkumpul di lemak. Karena itu, hilangkan lemak dari daging atau kulit dari daging ayam dan ikan untuk mencegah penumpukan pestisida di dalam tubuh kita.

sumber : http://kesehatan.kompas.com/

4 Cara Sederhana Hindari Penuaan Kulit

Kala usia bertambah, kulit kita akan menipis dan berkerut. Produktivitas kelenjar minyak dalam lapisan kulit makin menurun, sehingga kulit jadi kering. Jumlah pembuluh darah di kulit juga menurun, sehingga kulit jadi lebih lemah. Kilau masa muda pun memudar.

Perawatan yang tepat akan menghambat proses penuaan itu. Berikut ini kebiasaan sederhana yang dapat membantu kulit tetap sehat dan berkilau.

1. Lindungi dari cahaya matahari
Sinar matahari merusak kulit dan menyebabkan kerut dalam, kering, kasar, berbintik hitam, dan dapat memicu kanker. Untuk itu sebaiknya Anda:
- Menghindari matahari antara pukul 10.00 sampai 16.00.
- Kenakan pakaian pelindung. Pilih baju lengan panjang, celana panjang, dan topi lebar.
- Kenakan tabir surya 20 menit sebelum beraktivitas di luar. Kenakan kembali setiap dua jam setelah berkeringat hebat atau berenang.

2. Jangan merokok
Rokok mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan kerut. Perubahan itu dapat dilihat jelas pada orang dewasa muda yang merokok setidaknya selama 10 tahun.

Rokok juga mempersempit pembuluh darah di lapisan terluar kulit, sehingga kulit kekurangan gizi dan oksigen. Ini akan menurunkan elastisitas dan kekuatan kulit. Kebiasaan menyedot rokok dan memicingkan mata saat mengembuskannya potensial menyebabkan kerut.

3. Basuh dengan lembut
- Gunakan air hangat, jangan terlalu panas. Air panas menghilangkan minyak alami kulit. Batasi mandi air panas kurang dari 15 menit.
- Hindari sabun yang terlalu keras. Ini juga akan membabat minyak dalam kulit.
- Hindari kosmetik penyebab alergi, terlebih jika kulit Anda sensitif.
- Setelah dibasuh, keringkan muka dengan lembut. Handuk cukup ditekan-tekan ke muka supaya kelembaban kulit tak berkurang.

4. Beri pelembab
Kebutuhan akan pelembab bergantung pada banyak faktor, seperti usia dan jenis kulit. Cara terbaik untuk menilai kebutuhan itu, yakni menunggu 20 menit setelah mandi. Jika kulit terasa kencang, tandanya Anda butuh pelembab.

sumber : http://kesehatan.kompas.com/

Kodok sebagai Indikator untuk Meramalkan Gempa

London - Tingginya jumlah korban jiwa akibat reruntuhan bangunan setelah gempa membuat para ilmuwan berupaya keras mencari alat yang dapat memprediksi kapan gempa besar terjadi. Namun sesungguhnya "alat" itu sudah ada sejak dulu, yaitu kodok.

Makalah ilmiah yang dipublikasikan dalam Journal of Zoology kemarin mengungkapkan bahwa kodok biasa (Bufo bufo) dapat merasakan gempa yang akan terjadi dan meninggalkan koloni mereka beberapa hari sebelum aktivitas seismik menghantam wilayah tersebut.

Bukti kemampuan kodok meramal gempa itu ditunjukkan oleh sekelompok kodok yang meninggalkan koloni berkembang biak mereka tiga hari sebelum gempa mengguncang L'Aquila di Italia pada 2009. Bagaimana reptil itu bisa merasakan gempa tersebut masih belum diketahui, tapi sebagian besar pasangan yang tengah melakukan aktivitas berkembang biak dan kodok jantan kabur dari lokasi itu.



Reaksi itu ditunjukkan oleh populasi kodok, meski koloni itu berada 74 kilometer dari pusat episentrum gempa. Demikian dikatakan ahli biologi Inggris dalam Journal of Zoology. Sulit melakukan studi yang obyektif dan berkualitas tentang bagaimana binatang merespons aktivitas seismik, sebagian karena gempa memang jarang terjadi dan tak dapat diprediksi.

Sejumlah studi telah dilakukan tentang bagaimana binatang peliharaan bereaksi terhadap gempa, namun mengukur respons binatang liar jauh lebih sulit. Binatang yang pernah menunjukkan reaksinya, seperti ikan, binatang pengerat, dan ular juga baru bereaksi beberapa saat sebelum gempa menghantam, bukan beberapa hari sebelum peristiwa.

Meski demikian, Dr Rachel Grant, pakar biologi dari Open University, di Milton Keynes, Inggris, secara rutin mempelajari perilaku harian beragam koloni kodok di Italia, termasuk pada saat gempa besar mengguncang kawasan itu. Studinya mencakup pengumpulan data dalam periode 29 hari, yakni sebelum, selama, dan setelah gempa menggoyang Italia pada 6 April 2009. Gempa berkekuatan 6,3 magnitudo itu dekat dengan Kota L'Aquila, sekitar 95 kilometer timur laut Roma.

Grant tengah mempelajari kodok sekitar 74 kilometer jauhnya dari Danau San Ruffino di Italia tengah, ketika dia mencatat perilaku aneh para kodok. Lima hari sebelum gempa, jumlah katak jantan di koloni berkembang biak itu turun hingga 96 persen.

Menghilangnya katak jantan itu sangat aneh karena, begitu masa berkembang biak tiba, biasanya mereka tetap aktif memenuhi tempat perkembangbiakan itu hingga musim kawin selesai. Pada saat gempa terjadi, musim kawin di Danau San Ruffino baru saja dimulai. Selain itu, tak ada peristiwa cuaca yang dapat dihubungkan dengan menghilangnya kodok.

Tiga hari sebelum gempa, jumlah pasangan kodok yang kawin juga tiba-tiba anjlok hingga nol.

Meski telur ditemukan di lokasi itu hingga enam hari sebelum gempa, dan enam hari sesudahnya, tak ada telur yang ditemukan pada saat periode gempa, mulai guncangan besar pertama sampai gempa susulan terakhir. "Studi kami adalah yang pertama kalinya mendokumentasikan perilaku binatang sebelum, selama dan sesudah gempa," kata Grant.

Dia yakin kodok itu kabur ke tempat yang lebih tinggi. Mungkin tempat yang melindungi mereka dari risiko reruntuhan batu, tanah longsor, dan banjir.

Bagaimana kodok itu dapat merasakan sebelum aktivitas seismik itu terjadi masih belum jelas. Perubahan perilaku kodok diduga bertepatan dengan gangguan di ionosfer, lapisan elektromagnetik teratas dari atmosfer bumi, yang terdeteksi oleh para ilmuwan pada saat gempa L'Aquila, menggunakan teknik suara radio dalam frekuensi amat rendah (VLF). Perubahan pada atmosfer semacam itu oleh sejumlah ilmuwan dihubungkan dengan lepasnya gas radon atau gelombang gravitasi sesaat sebelum gempa.

Dalam kasus gempa L'Aquila, Grant tak dapat memastikan apa yang menyebabkan gangguan pada ionosfer. Namun penemuannya menunjukkan bahwa kodok dapat mendeteksi sesuatu. "Temuan kami menunjukkan bahwa kodok mampu mendeteksi petunjuk praseismik, seperti lepasnya gas dan partikel bermuatan, dan menggunakan hal itu sebagai bentuk sistem peringatan dini gempa," katanya.

sumber : http://www.tempointeraktif.com/

mengapa terumbu karang di seluruh dunia mulai menyusut dan mati ??

Corvallis - Terungkapnya biologi dasar koral dalam beberapa tahun terakhir membantu menjelaskan mengapa terumbu karang di seluruh dunia mulai menyusut dan mati. Pengetahuan itu juga memberi tahu para ilmuwan apa yang dapat dilakukan agar terumbu karang dapat selamat menghadapi perubahan iklim dan pengasaman laut.

Perubahan iklim yang tengah terjadi ternyata mengganggu sistem komunikasi biologis unik maupun kompleksitas genetik karang, yang menyaingi manusia. Satu-satu cara mereka dapat selamat dan berfungsi dengan baik adalah hubungan simbiosis yang saling menguntungkan dengan ganggang yang hidup dalam tubuh karang tersebut.

"Setelah menjalani kehidupan yang terbilang sukses selama 250 juta tahun, gangguan sistem biologis dan sistem komunikasi itu adalah penyebab utama terjadinya pemutihan karang dan runtuhnya ekosistem terumbu karang di seluruh dunia," kata para ilmuwan dalam jurnal Science.

Koral adalah binatang kecil yang makan dan dapat mempertahankan diri serta membunuh plankton sebagai makanannya. Dalam proses metabolisme itu, mereka mengeluarkan sekret kalsium karbonat yang menjadi dasar cangkang luar tempat mereka tumbuh. Deposit yang mengalami kalsifikasi itu dapat tumbuh hingga berukuran luar biasa besar dalam jangka waktu lama dan membentuk apa yang disebut terumbu karang, yang dapat menampung lebih dari 4.000 spesies ikan dan bentuk kehidupan laut lainnya.

Namun koral tidak dapat hidup mandiri. Di dalam tubuhnya, mereka menyediakan "rumah" bagi alga yang amat produktif. Tumbuhan inilah yang menfiksasi karbon, menggunakan energi matahari untuk melakukan fotosintesis dan memproduksi gula. "Sebagian dari alga yang menghuni koral itu sangat produktif dan dapat memasok 95 persen gula yang dihasilkannya untuk menghasilkan energi bagi koral," kata Virginia Weis, dosen zoologi di Oregon State University. "Sebagai gantinya, alga memperoleh nitrogen, nutrisi yang amat langka di lautan, dengan mengkonsumsi kotoran koral. Itu adalah hubungan simbiosis yang berkembang sempurna."

Eratnya hubungan itu juga dilandasi proses komunikasi antara alga dan koral, memberi tahu bahwa alga hidup di dalam koral dan segalanya berlangsung baik. Tanpa komunikasi tersebut, koral akan memperlakukan alga sebagai parasit dan berusaha membunuhnya. "Walaupun koral bergantung pada alga, sebagian besarnya tak menyadari kehadiran alga," kata Weiss. "Kami kini yakin inilah yang terjadi ketika air menghangat atau ada sesuatu yang membuat koral tertekan, komunikasi terputus dan pesan tidak sampai. Alga terpaksa angkat kaki dari tempat persembunyiannya dan menghadapi respons imun dari koral."

Para pakar memperkirakan pengasaman laut dalam seabad mendatang akan menurunkan tingkat kalsifikasi koral hingga 50 persen dan memicu tergerusnya cangkang koral. "Berkat temuan tentang simbiosis koral dan kalsifikasinya, serta bagaimana cara kerjanya, para ahli biologi koral mulai memahami binatang unik itu," kata Weiss. "Mungkin ada yang bisa kami lakukan untuk membantu dan melindungi spesies koral yang dapat hidup dalam kondisi berbeda."

sumber : http://www.tempointeraktif.com/

Intel Luncurkan Prosesor Xeon 7500

Intel Corporation hari ini meluncurkan prosesor Intel Xeon 7500. Peluncuran dilakukan secara serempak di beberapa negara, termasuk Indonesia, melalui fasilitas telekonferensi.

Sekitar dua pekan lalu, Intel juga meluncurkan prosesor untuk server, Xeon 5600. Dalam waktu kurang dari 90 hari, Intel memperkenalkan semua generasi prosesor terbarunya untuk tahun 2010 ini, baik untuk PC, laptop dan server. Produk-produk anyar tersebut meningkatkan efisiensi energi, kecepatan komputasi dan menyertakan banyak fitur baru.

Intel Xeon 7500 merupakan prosesor server yang memiliki kemampuan menyatukan 4 chip server menjadi satu chip server, namun dengan kinerja yang sama. Kinerja server juga ditingkatkan hingga 3 kali lipat.

Menurut Country Manager Intel Indonesia, Budi Wahyu Jati, efisiensi penggunaan energi dari peralatan komputer menjadi salah satu topik yang dibahas pada konferensi perubahan iklim di Kopenhagen, Swedia, Desember lalu.

Salah satu produk yang menjadi perhatian karena menyedot energi terbesar adalah server, yang dioperasikan selama 24 jam non-stop. Karena itu, vendor-vendor komputer diminta untuk membuat produk dengan teknologi hemat energi. Seperti yang dilakukan Intel melalui prosesor Xeon 7500 ini, yang mampu menangani tugas 9 buah server untuk efisiensi.

"Meski bisa menghandle pekerjaan 9 server, energi yang dibutuhkan tetap sama," katanya.

Prosesor ini dirancang untuk sistem komputasi kritis, alias yang tidak ada toleransi untuk downtime. Seperti di rumah sakit, perbankan atau vendor telekomunikasi.

Xeon 7500 adalah prosesor pertama yang memiliki sistem pemulihan Machine Check Architecture (MCA). Ini adalah fitur yang memungkinkan silikon untuk bekerja dengan sistem operasi dan virtual machine manager untuk melakukan pemulihan dan menghindari kesalahan fatal. Prosesor ini juga menawarkan teknologi Intel QuickPath (QPI).

sumber : http://www.tempointeraktif.com/