Chicago - Sandal jepit dan sneaker dengan sol yang fleksibel jauh lebih ringan bagi lutut daripada kelom atau bahkan sepatu khusus untuk berjalan. Studi yang dilakukan Rush University Medical Center di Chicago, Amerika Serikat itu juga mengungkap bahwa beban pada sendi lutut adalah faktor utama yang memperburuk osteoarthritis.
Hasil studi itu dipublikasikan dalam jurnal Arthritis Care & Research. “Secara tradisional alas kaki dirancang untuk memberikan penyokong dan kenyamanan maksimum untuk kaki, tapi kurang memperhatikan efek biomekanis bagi tungkai kaki secara keseluruhan,” kata Dr. Najia Shakoor, seorang rheumatologist di Rush dan peneliti utama studi itu. “Tapi sebenarnya sepatu yang kita kenakan mempunyai dampak substansial pada beban yang disangga oleh sendi lutut, terutama ketika kita berjalan.”
Bentuk alas kaki, kata Shakoor, amat mempengaruhi beban pada lutut. “Studi kami mendemonstrasikan bahwa alas kaki rata dan fleksibel mengurangi beban pada sendi lutut dibandingkan dengan sepatu penyokong stabil dengan sol yang kurang lentur.”
Osteoarthritis adalah bentuk arthritis paling umum dan merupakan sumber kelumpuhan dan menganggu kualitas hidup penderitanya. Beban tinggi di atas normal pada lutut adalah karakteristik penyakit pengapuran sendi itu, yang diasosiasikan baik dengan tingkat keparahan osteoarthritis maupun perkembangannya.
Shakoor dan timnya menganalisis cara jalan 31 pasien yang menunjukkan gejala osteoarthritis di Rush Motion Analysis Lab ketika mereka berjalan tanpa alas kaki dan dengan mengenakan empat jenis sepatu populer, iatu kelom Dansko, yang kerap digunakan pekerja kesehatan setiap hari; sepatu Brooks Addiction stability, yang kerap diresepkan untuk stabilitas dan kenyamanan kaki; sepatu Puma H-Street, sepatu atletik rata dengan sol fleksibel; dan sandal jepit.
Riset itu memperlihatkan bahwa beban pada sendi lutut berbeda secara signifikan sesuai alas kaki yang dikenakan. Pada pengguna kelom dan sepatu stabilitas, beban pada sendi lutut 15 persen lebih besar daripada pengguna sepatu jalan datar, sandal jepit atau tanpa alas kaki. Beban pada lutut hampir sama pada pengguna sandal jepit atau kaki telanjang.
sumber : http://www.tempointeraktif.com
Hasil studi itu dipublikasikan dalam jurnal Arthritis Care & Research. “Secara tradisional alas kaki dirancang untuk memberikan penyokong dan kenyamanan maksimum untuk kaki, tapi kurang memperhatikan efek biomekanis bagi tungkai kaki secara keseluruhan,” kata Dr. Najia Shakoor, seorang rheumatologist di Rush dan peneliti utama studi itu. “Tapi sebenarnya sepatu yang kita kenakan mempunyai dampak substansial pada beban yang disangga oleh sendi lutut, terutama ketika kita berjalan.”
Bentuk alas kaki, kata Shakoor, amat mempengaruhi beban pada lutut. “Studi kami mendemonstrasikan bahwa alas kaki rata dan fleksibel mengurangi beban pada sendi lutut dibandingkan dengan sepatu penyokong stabil dengan sol yang kurang lentur.”
Osteoarthritis adalah bentuk arthritis paling umum dan merupakan sumber kelumpuhan dan menganggu kualitas hidup penderitanya. Beban tinggi di atas normal pada lutut adalah karakteristik penyakit pengapuran sendi itu, yang diasosiasikan baik dengan tingkat keparahan osteoarthritis maupun perkembangannya.
Shakoor dan timnya menganalisis cara jalan 31 pasien yang menunjukkan gejala osteoarthritis di Rush Motion Analysis Lab ketika mereka berjalan tanpa alas kaki dan dengan mengenakan empat jenis sepatu populer, iatu kelom Dansko, yang kerap digunakan pekerja kesehatan setiap hari; sepatu Brooks Addiction stability, yang kerap diresepkan untuk stabilitas dan kenyamanan kaki; sepatu Puma H-Street, sepatu atletik rata dengan sol fleksibel; dan sandal jepit.
Riset itu memperlihatkan bahwa beban pada sendi lutut berbeda secara signifikan sesuai alas kaki yang dikenakan. Pada pengguna kelom dan sepatu stabilitas, beban pada sendi lutut 15 persen lebih besar daripada pengguna sepatu jalan datar, sandal jepit atau tanpa alas kaki. Beban pada lutut hampir sama pada pengguna sandal jepit atau kaki telanjang.
sumber : http://www.tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar