Syukuri Apa yang Ada..Hidup adalah Anugrah

Minggu, 28 Maret 2010

Film How to Train Your Dragon


Satu lagi film berformat fantasi dengan balutan teknologi 3D hadir. Film yang menyasar penonton anak-anak berjudul How to Train Your Dragon itu, sejatinya adalah sebuah novel berjudul sama terbitan tahun 2003, karya novelis Inggris, Cressida Cowell. Oleh sutradara Chris Sanders, dan Dean DeBlois karya novel yang sangat akrab bagi anak-anak, khususnya di Eropa, dan AS itu dimalihrupakan dalam teknologi animasi digital yang sangat luar biasa apik.

Chris Sanders, yang selama ini dikenal sebagai seorang seniman animator terkemuka di Abang Sam, sebelumnya juga dikenal sebagai aktor pengisi suara ternama. Dia sudah menyutradarai, dan mengasistensi sejumlah film animasi produksi Disney seperti film Lilo & Stitch. Dan sejumlah film eksperimen seperti Experiment 626 dari nukilan film Lilo & Stitch, dan Leroy & Stitch.

Sebagaimana novel anak-anak pada umumnya, kekuatan cerita film ini masih, dan senantiasa menonjolkan bahwa nilai-nilai kebajikan, akan mengatasi apapun rupa kejahatan. Dengan mengemukakan nilai-nilai pekerti dan kasih sayang itulah, pembaca novel, dan penonton filmnya akan dihantarkan pada petualangan seorang bocah bernama Hiccup Horrendous Haddock the Third (Jay Baruchel).

Merobohkan Tradisi
Sebagai sosok protagonis, Hiccup adalah putra mahkota dari kepala suku bangsa Viking, Stoick the Vast (Gerard Butler). Pekerjaan utama suku ini, yang sudah berlangsung turun temurun itu tidak main-main; berburu naga. Nah, sebagai anak dari seorang jawara, tentu harapan besar ada di pundak Hiccup. Masalahnya, Hiccup yang pupuk bawang itu, ternyata tidak segarang, dan sehebat ayahandanya. Dari sinilah permasalah, dan cerita bermula.

Untuk melunasi tradisi sukunya, yang mengharuskan setiap bocah berburu naga, sebagai pembuktian kelelakian, dan kedewasaan, Hiccup malah sebisa mungkin merobohkan tradisi mengerikan itu. Meski pada mulanya dia, mau tak mau turut berburu naga, tapi sejatinya dia ingin mengatakan, bahwa naga juga bisa diajari, untuk kemudian dijadikan sekondan, yang tujuannya bisa dijadikan sejawat yang tak bakal pernah mau menggunting dalam lipatan.

Nah, kisah bocah Hiccup menundukkan Nigh Fury, naganya naga, yang super garang dengan kasih sayang itulah yang dikisahkan di film How to Train Your Dragon dengan jenaka.

sumber : http://suaramerdeka.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar