Houston - Hal itu terungkap setelah para ilmuwan meredefinisikan kembali konsep satelit bumi itu setelah ditemukannya jejak air di sana. Sebelumnya, bulan dianggap kering kerontang. Namun berdasarkan hasil pengamatan Mini-SAR dan instrumen Moon Mineralogy Mapper (M3 atau M-cubed) di wahana bulan India Chandrayaan-1 serta misi LCROSS, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuktikan anggapan itu salah besar.
Mini-SAR menemukan 40 kawah, masing-masing mengandung air beku sedalam 2 meter dari permukaan bulan, sehingga diperkirakan bulan memiliki 600 juta ton es. Wahana LCROSS, yang sengaja ditabrakkan ke bulan pada 9 Oktober 2009, juga menemukan bukti adanya air dalam kawah lain.
"Sejauh ini kami menemukan tiga jenis air bulan," kata Paul Spudis dari Institut Bulan dan Planet di Houston, Texas. "Lensa tebal Mini-SAR memperlihatkan es kawah yang nyaris murni, LCROSS menunjukkan campuran kristal es dan debu, serta dari hasil pengamatan lapisan tipis M-cube, yang meliputi seluruh permukaan bulan."
LCROSS menghantam air bulan yang tersimpan dalam kawah yang selalu diliputi kegelapan di kutub selatan bulan dan mengirim data ke bumi sebelum hancur. "Sedikitnya terdapat dua lapisan berbeda pada tanah kawah yang mengandung air, dan mereka merepresentasikan dua periode waktu yang berbeda," kata Anthony Colaprete, peneliti utama LCROSS. "Lapisan pertama, yang terlontar dari kawah dalam 2 detik pertama setelah tumbukan, mengandung air dan hidroksil yang terikat dalam mineral, bahkan tercampur dengan es murni. Lapisan ini berbentuk film tipis dan relatif 'segar,' mungkin baru saja terisi."
Para ilmuwan mengatakan air bulan ini hampir sama dengan air yang ditemukan M3 tahun lalu, yakni terikat pada batu dan debu di beberapa millimeter teratas tanah bulan. Namun lapisan kedua berbeda. "Lapisan ini mengandung lebih banyak air es ditambah segudang senyawa lain," ujarnya. "Campuran itu meliputi sulfur dioksida (SO2), metanol (CH3OH), dan molekul organik diacetylene (H2C4). Lapisan ini tampaknya berada di kedalaman 0,5 meter dan kemungkinan lebih tua daripada air yang ditemukan di permukaan."
Para ilmuwan belum mengetahui mengapa sejumlah kawah berisi es murni, sedangkan kawah lain didominasi campuran es dan tanah. Mungkin itu adalah tanda bahwa air bulan memiliki lebih dari satu sumber.
"Sebagian air itu mungkin tercipta secara langsung di bulan," kata Spudis. "Proton dalam angin surya dapat terus-menerus menghasilkan air dalam jumlah kecil di permukaan bulan lewat interaksi dengan oksida logam di bebatuan. Tapi sebagian air lainnya berasal dari tempat lain di tata surya."
sumber : http://www.tempointeraktif.com
Mini-SAR menemukan 40 kawah, masing-masing mengandung air beku sedalam 2 meter dari permukaan bulan, sehingga diperkirakan bulan memiliki 600 juta ton es. Wahana LCROSS, yang sengaja ditabrakkan ke bulan pada 9 Oktober 2009, juga menemukan bukti adanya air dalam kawah lain.
"Sejauh ini kami menemukan tiga jenis air bulan," kata Paul Spudis dari Institut Bulan dan Planet di Houston, Texas. "Lensa tebal Mini-SAR memperlihatkan es kawah yang nyaris murni, LCROSS menunjukkan campuran kristal es dan debu, serta dari hasil pengamatan lapisan tipis M-cube, yang meliputi seluruh permukaan bulan."
LCROSS menghantam air bulan yang tersimpan dalam kawah yang selalu diliputi kegelapan di kutub selatan bulan dan mengirim data ke bumi sebelum hancur. "Sedikitnya terdapat dua lapisan berbeda pada tanah kawah yang mengandung air, dan mereka merepresentasikan dua periode waktu yang berbeda," kata Anthony Colaprete, peneliti utama LCROSS. "Lapisan pertama, yang terlontar dari kawah dalam 2 detik pertama setelah tumbukan, mengandung air dan hidroksil yang terikat dalam mineral, bahkan tercampur dengan es murni. Lapisan ini berbentuk film tipis dan relatif 'segar,' mungkin baru saja terisi."
Para ilmuwan mengatakan air bulan ini hampir sama dengan air yang ditemukan M3 tahun lalu, yakni terikat pada batu dan debu di beberapa millimeter teratas tanah bulan. Namun lapisan kedua berbeda. "Lapisan ini mengandung lebih banyak air es ditambah segudang senyawa lain," ujarnya. "Campuran itu meliputi sulfur dioksida (SO2), metanol (CH3OH), dan molekul organik diacetylene (H2C4). Lapisan ini tampaknya berada di kedalaman 0,5 meter dan kemungkinan lebih tua daripada air yang ditemukan di permukaan."
Para ilmuwan belum mengetahui mengapa sejumlah kawah berisi es murni, sedangkan kawah lain didominasi campuran es dan tanah. Mungkin itu adalah tanda bahwa air bulan memiliki lebih dari satu sumber.
"Sebagian air itu mungkin tercipta secara langsung di bulan," kata Spudis. "Proton dalam angin surya dapat terus-menerus menghasilkan air dalam jumlah kecil di permukaan bulan lewat interaksi dengan oksida logam di bebatuan. Tapi sebagian air lainnya berasal dari tempat lain di tata surya."
sumber : http://www.tempointeraktif.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar