2010 akan menjadi tahun yang baik untuk Olympus karena hari ini, Rabu 3 Februari, produsen kamera terkemuka tersebut meluncurkan kamera Micro Four-Thirds (MFT) E-PL1. E-PL1 melengkapi jajaran kamera mirrorless seperti Olympus E-P2 dan Panasonic GF1. Kamera ini ditawarkan dengan harga mulai $599, tapi memiliki banyak feature profesional.
Dalam pemotretan menggunakan wireless flash, Anda dapat mengontrol sampai 3 grup flash dengan jumlah tak terbatas tanpa aksesoris tambahan. Tiap flash dapat di-set untuk menggunakan pengukuran TTL, Auto, maupun manual. Semuanya dilakukan dengan hanya mengandalkan internal flash kamera. Feature ini lagi-lagi sebelumnya hanya tersedia di DSLR kelas menengah dan, dengan harga flash Olympus FL-36R yang hanya dua jutaan rupiah, dapat dikatakan system ini merupakan system wireless flash photography paling terjangkau.
Pengguna pemula tak perlu berkecil hati karena dari awal E-PL1 dirancang untuk pengguna pemula. Dalam E-PL1 tersedia feature Live Guide yang akan memudahkan berkreasi tanpa perlu mengerti teknis pemotretan. Dalam mode ini pengguna hanya perlu menggeser slider ke arah blur dan sharp, atau dark dan bright.
CFVd cukup beruntung karena diberi kesempatan oleh Olympus Indonesia untuk mencoba E-PL1 sebelum peluncuran resmi. Demikianlah kesan yang kami dapat:
Chassis:
Awalnya kami sedikit kecewa dengan tampilan chassis plastik berwarna perak (sebenarnya Champagne Gold) E-PL1. Disandingkan dengan E-P1 atau E-P2, memang langsung terlihat mana yang lebih mahal. Namun ternyata gripnya jauh lebih nyaman digenggam. Dan yang warna hitam cukup menarik. Sehingga kami tak dapat katakan tampilannya buruk.
Pengendalian:
Hilang sudah kedua scroll dial pada Pen Digital sebelumnya, hanya tersisa tombol 4 arah. Kami juga sedikit kecewa dengan hal ini. Namun, lagi-lagi, E-PL1 mampu bersinar setelah dikenal lebih jauh. Saat mencoba memotret, hanya butuh beberapa menit untuk mempelajari pengendaliannya. Pengendalian memiliki respon sigap dan. yang paling penting, jelas. Anda cukup melirik layar untuk mengetahui tombol mana yang perlu ditekan untuk mengubah aperture atau shutter speed. Selain itu, layout tombol E-PL1 membuat perancangan underwater casing lebih mudah. Karena itulah tersedia akesoris PT-EP01 agar E-PL1 dapat dibawa menyelam sampai 40 meter.
Wireless flash:
Kami menggunakan sebuah FL-50R untuk mencoba wireless flash. Exposure dikendalikan secara manual dan flash dikendalikan secara TTL.
Hasil E-PL1 versi beta (firmware v0.9)
Dengan segala kelebihan ini, E-PL1 berpotensi membabat pasar kamera prosumer dan DSLR pemula. Mari kita lihat perkembangannya. Untuk ulasan yang lebih dalam, tengok majalah CHIP Foto-Video digital edisi Maret 2010.
sumber : http://chip.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar