Los Angeles - Manusia telah berusaha mengungkap hubungan antar kelompok hewan artopoda. Kini tim peneliti, termasuk Dr Joel Martin dan Dr Regina Wetzer dari Natural History Museum Los Anggles County telah menyelesaikan analisis hubungan evolusi di antara hewan tersebut. Temuan ini menjawab berbagai pertanyaan bagaimana waktu itu berhubungan.
"Kami tak pernah begitu mengetahui bagaiman artropoda, hewan paling sukses di bumi, berevolusi menjadi seperti apa yang kita lihat sekarang," kata Wetzer. "Bagi saya, apa yang membuat penelitian ini menarik adalah memperoleh pemahaman penuh atas bagaimana hewan-hewan ini berhubungan, jadi sekarang bagaimana kita dapat mengerti lebih baik bagaimana keterkaitan mereka."
Rencananya hasil studi ini dipulikasikan di jurnal Nature pada 24 Februari.
Sekarang, untuk pertama kali, para ilmuwan mengetahui hubungan dan cara kerja yang mereka bangun. Penelitian pertama ini membuat kontribusi penting bagi pengetahuan mengenai keberlangsungan alam dan penghuni planet. Pembuat laporan penelitian adalah Jerome C. Regier, Andreas Zwick dan April Hussey dari Institut Biotechnologi University of Maryland; Jeffrey W. Shultz dari Departemen Entomologi University of Maryland; dan Bernard Ball serta Clifford W. Cunningham dari Departemen Biologi Duke University.
Ada jutaan spesies artropoda, termasuk serangga, binatan air, binatang merangkak, lipan, laba-laba, dan hewan lain, semua terikat oleh cangkang eksternal dan banyak kaki. Mereka paling beragam, dan paling banyak di bumi, tak ada kelompok sejenis dan memiliki kedekatan. Mereka mencapai sekitar 1.6 juta dari setimasi 1.8 - 1.9 juta jenis, mendominasi penghuni planet biomasa, dan terus bertahan.
Aspek ekonomi artropoda juga memebanji, dari industri seafood bernilai miliaran dollar per tahun bagi ekonomi dunia, hingga menjadikannya sebagai ornamen serangga, penting bagi pertanian, medis, dan bahkan kontrol spesies biolegi, toksilogi serta biofarma. Artropoda merupakan kelompok hewan paling penting di planet sejauh ini.
Karena penyebaran yang luar biasa, pencarian sejarah evolusi dan hubungan di antara subkelompok sangat sulit. Ilmuwan telah mencoba menggunakan berbagai variasi kombinasi, dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pendekatan melalui DNA, untuk mengetahui hubungan kelompok ini dengan pendahulunya.
Salah satu hasil penting dari penelitian ini adalah dukungan untuk hipotesis bahwa serangga terbentuk dari kelompok binatang air. Jadi lalat, tawon madu, semut, dan jangkerik semua merupakan antropoda satu keluarga dengan lobster, dan udang.
Temuan penting lain adalah "Chelicerata" (Laba-laba, kalajengking masuk di dalamnya) terbentuk lebih dahulu daripada kelompok lain seperti lipan, dan serangga. Ini berarti laba-laba, sebagai contoh, lebih jauh jarak hubungannya dengan serangga dari pemikiran peneliti sebelumnya.
Tim peneliti ini mengungkap masalah ini menggunakan pendekatan data genetika dari 75 spesies. Analisis sebelumnya banayak didasarkan pada gen. Penelitian ini menggunakan data dari 62 kode protein dalam gen sebagai pendukung analisis.
"Koleksi antropoda museum dan hewan lain membuat studi ini bisa diunggulkan," kata Dr. Joel W. Martin, Curator Crustacea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar